SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT TANAMAN BUAH ANGGUR
MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING
BERBASIS WEBSITE
Indonesia merupakan negara agraris yang sebagian besar atau mayoritas
penduduknya bermatapencaharian dengan cara bertani atau bercocok tanam,
banyak tanaman yang hidup di indonesia salahsatunya adalah anggur. Sebagai
negara agraris yang kaya Indonesia juga mempunyai kendala kendala,
salahsatunya penyebaran hama dan penyakit pada tanaman anggur yang sering
menyebabkan gagal panen [1].
Menurut data statistika periode terakhir dari Badan Pusat Statistika (BPS)
tahun 2016, beberapa daerah dengan sentra pertanian terbesar adalah Jawa
(278.394 anggur/ton), Sumatera Utara (99.884 anggur/ton), Sumatera Barat
(93.487 anggur/ton) dan Jawa Tengah (61.587 anggur/ton). Seiring dengan
meningkatnya pertanian anggur dari beberapa daerah tersebut, resiko untuk
terkena serangan dari hama dan penyakit tentu akan semakin besar [2].
Untuk mencegah dan menanggulangi penyebaran hama dan penyakit
tersebut para petani membutuhkan solusi dari seseorang yang benar benar ahli
dalam bidang penanaman buah anggur untuk memberikan solusi dan penanganan
dalam mengatasi masalah tersebut sehingga resiko gagal panen dapat di tekan
seminimal mungkin.
Seiring berkembangnya pengetahuan, teknologi komputer juga mengalami
kemajuan yang sangat signifikan. Hal ini ditandai dengan berkembangnya
artificial intelligence atau lebih dikenal dengan istilah kecerdasan buatan. Salah
satu aplikasi dari artificial intelligence adalah expert system atau yang lebih
dikenal dengan sebutan sistem pakar. Sistem pakar memiliki kemampuan untuk
mengadopsi suatu dasar pengetahuan (knowledge base) yang diperoleh memalalui
penginputan data dari kemampuan para pakar dalam suatu bidang tertentu yang
bersifat spesifik [3].
Di dunia sistem pakar terdapat banyak sekali metode yang di gunakan
dalam memberikan solusi, antara lain : Metode AHP, Dept-first search (DFS),
Breadth-first search , (BFS) Best-first search, Pelacakan ke belakang (Backward
Chaining), Pelacakan ke depan (Forward Chaining). Algoritma ini mempunyai
kelebihan dan kekuranganya masing – masing dalam proses sistem pakar. Untuk
membuat sistem pakar ini diperlukan algoritma yang mampu menyediakan banyak
sekali informasi dari hanya jumlah kecil data. Forward Chaining menggunakan
informasi yang di tentukan oleh user untuk memindahkan logika and dan or
sampai di tentukanya objek. Selain itu Forward Chaining mencari atau menarik
kesimpulan yang berdasarkan data atau fakta yang ada menuju ke kesimpulan,
penelusuran di mulai dari fakta yang ada lalu bergerak maju melalui premis
premis untuk menuju kesimpulan (bottom up reasoning). Bila mesin inferensi
tidak dapat menentukan objek maka akan meminta informasi lain. Oleh karena itu
untuk mencapai objek harus memenuhi semua aturan [3].
Tujuan dari penelitian ini akan dibuat suatu aplikasi sistem pakar untuk
memberikan informasi mengenai hama penyakit pada tanaman anggur, sekaligus
memberikan solusi cara penanggulangannya. Implementasi sistem pakar ini dibuat
berbasis Website agar dapat diakses dimana saja dan dimanfaatkan masyarakat
secara luas serta mempercepat waktu penanganan penyakit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar